IDXChannel - Kementerian BUMN menargetkan revenue atau pendapatan PT Pertamina (Persero) pada 2024 mencapai 93 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1.323 triliun.
Adapun untuk profit perusahaan diproyeksi mencapai 8 miliar dolar AS atau Rp 113 triliun. Sementara, Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) berada di level 21,5 persen.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut target itu usai pemegang saham dan manajemen membentuk 6 subholding yang ditandai dengan selesainya proses restrukturisasi melalui penandatanganan sejumlah dokumen legal (legal end-state) sejak awal September 2021 lalu.
Adapun enam subholding yang diresmikan adalah Upstream, Refining dan Petrochemical, Commercial and Trading, Gas, Integrated Marine Logistics, dan Power and New Renewable Energy.
"Kita tarik jangka panjang nanti di 2024 revenue pertamina, ya tentu kita harus kerja keras ya, itu kurang lebih 93 miliar dolar AS dan EBITDA-nya 21,5, dan profitnya kurang lebih 8 miliar dolar AS," ujar Erick dalam program Special Dialogue IDX Channel, Rabu (15/9/2021).