“Kalau kita mau membunuh Covid kan harus dalam minggu pertama ketika virus SARS-CoV-2 sudah masuk ke tubuh kita. Jadi tidak mungkin,” tegasnya.
“Sebenarnya karena kanker kan beda, imunitas memang rendah perlu dirangsang. Tapi kalau orang sehat kan lain problem. Ini vaksinasi terhadap orang yang dianggap tidak sakit, tidak menderita penyakit itu. Nah ide ini diangkat untuk terapi Covid, karena terapi Covid ini kan masa waktunya pendek. Kalau kanker kan kita punya masanya panjang,” ungkap Pandu.
Pandu pun menegaskan bahwa Vaksin Nusantara Nusantara tidak sesuai dengan standar ilmiah. Sehingga, dirinya pun mempertanyakan klaim Vaksin Nusantara yang disebut sebagai karya anak bangsa.
“Yang harus dilindungi adalah bukan karya anak bangsanya, yang dilindungi adalah bangsa Indonesia. Kalau produknya tidak save, tidak sesuai dengan prosedur ilmiah yang dilakukan diawasi badan yang ditunjuk dan secara regulasi ada adalah Badan POM, maka kita enggak yakin,” tegas Pandu. (TYO)