Sebelumnya, Erick menyebut peralihan energi fosil ke EBT diperkirakan sedikit terhambat lantaran ketergantungan pemerintah terhadap devisa dari sawit dan batubara sangat tinggi.
“Ini yang sedang kita bangun dan ingat ada pemasukan yang Indonesia perlukan saat ini salah satunya dari alam kita. Sekarang pemasukan Indonesia mencari dolar memang dalam kondisi yang seperti ini (pandemi Covid-19) adalah melalui sawit dan batubara,” kata dia.
kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Sebab, sebagian besar negara di Eropa menganggap produk sawit merupakan produk tak ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan produk sawit.
Pemerintah, kata Erick tengah melakukan negosiasi agar sawit dapat kembali diterima di Eropa. Sedangkan penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik akan dikurangi kapasitasnya secara bertahap dan beralih ke hydro power dan solar panel. (TIA)