Menjawab pertanyaan peserta diskusi ihwal kebijakan Erick akan berat ke sisi negara atau pro pasar, mantan Presiden Inter Milan itu menjawab bahwa banyak pilihan yang bisa diambil tapi tak selalu dikotomis pasar versus negara.
“Pilihan kebijakan ekonomi itu beragam, mau market-led atau state-led, pilihan tergantung konteks lokal dan strategi nasional kita,” ujar dua.
Dia mencontohkan di dunia ada negara maju seperti Amerika dan di Eropa yang mengambil kebijakan sangat pro pasar, tapi ketika krisis mereka juga kepayahan. Di sisi lain, ada yang dikendalikan negara, seperti China dan Vietnam, dalam beberapa hal negara itu bisa bertahan dari krisis.
Karena itu, lanjut Erick, dalam menata BUMN dia mengacu pada pelajaran dari negara-negara Skandinavia yang menyeimbangkan pasar dan negara. (NIA)