"Saya mau bersih-bersih, mumpung masih ada waktu," kata dia, belum lama ini.
Erick menuturkan, pengelolaan dana pensiun BUMN rawan diselewengkan, sehingga perlu diawasi. Dia mengingatkan dana pensiun BUMN tidak dapat lagi dikelola seperti dulu, yang cenderung tidak transparan, akuntabel dan sering bocor.
"Track record-nya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan ada dana yang dikorupsi. Sekarang saya bekerja sama dengan BPKP untuk menyusun blacklist, siapa saja direksi yang korup, akan masuk daftar ini," tutur Erick.
(SLF)