IDXChannel- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta BUMN di sektor farmasi untuk berkolaborasi agar proses produksi obat di dalam negeri lebih optimal dan terjangkau. Tak hanya spesifik obat kimia, Erick juga meminta BUMN farmasi mengolah obat-obatan herbal untuk diproduksi dan bisa dijual dengan harga yang terjangkau.
"Saat ini perusahaan distribusi kita juga terpisah-pisah, ini harus dikonsolidasikan supaya efisien dan membuat jaringan lebih luas," kata Erick, dikutip Jumat (14/10/2022).
BUMN farmasi yang dimaksud Erick untuk menjalankan program ini diantaranya adalah PT Kimia Farma (Persero) yang akan fokus untuk menggarap produksi obat-obatan berbahan dasar kimia agar lebih terjangkau. Kemudian PT Indofarma (Persero) akan fokus pada pengembangan obat-obatan herbal.
Erick menjelaskan, pemetaan yang difokuskan dalam tubuh holding farmasi akan mampu menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku yang hingga saat ini masih berada di angka 90 persen.
Selain itu, Erick juga mendorong cabang ritel Kimia Farma yang saat ini baru sebanyak 1.300 untuk ditambah jumlahnya. Berkaca dari pandemi, ritel Kimia Farma terbukti mampu mengintervensi harga masker saat terjadi ketidakseimbangan di pasar.