Di lain sisi, Erick mengingatkan agar peran petani harus menjadi perhatian khusus, agar produksi pangan tetap terjaga. Upaya ini perlu dilakukan lantaran produksi pertanian terus menurun.
"Terlihat bagaimana lahan pertanian berkurang, rata-rata petani hanya memiliki lahan di bawah 1 ha. Saat ini petani tidak punya economic of scale, apalagi masing-masing petani menanam komoditas yang beda, artinya cost menjadi mahal. Pupuk langka dan benih yang ditanam bukan unggul,” katanya.
"Kita harus membangun ekosistem pangan. Salah satu yang digagas Kementerian BUMN adalah Program Makmur. Program tersebut yang sudah berjalan untuk komoditas padi, jagung dan tebu. Program Makmur ini versi BUMN membangun ketahanan pangan,” lanjut dia.
(SLF)