Dia menegaskan aset yang sudah selesai dibangun wajib dirawat agar bisa terus bermanfaat. "Hotelnya bagus dengan pemandangan yang indah. Masjidnya bersih dan nyaman, serta Kuta Lane yang membuat UMKM bisa semakin berkembang," ucap dia.
Adapun pemerintah menunjuk PT Aviasi Pariwisata Indonesia Persero atau InJourney sebagai pengelola KEK Mandalika. Meski begitu, Erick mengatakan pemerintah juga terbuka agar investor swasta bisa masuk atau berpartisipasi dalam pengembangan kawasan super prioritas itu.
Sebagai contoh, aset di Kawasan Industri Batang dimiliki BUMN, hanya saja pihak swasta ikut masuk dengan berinvestasi di sektor pembuatan baterai EV.
"Mandalika itu BUMN sudah ada satu hotel, Pullman kalau enggak salah. Terus masa Mandalika hotelnya semua BUMN, mau bagaimana ya biar saja ada investasi supaya ada lapangan pekerjaan baru di Mandalika. Ancaman terbesar kita itu lapangan pekerjaan," pungkasnya.
(FRI)