sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Thohir Sebut BUMN Krisis Bos Perempuan, Bagaimana Faktanya?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
23/12/2022 13:38 WIB
Diperkirakan bahwa kesenjangan gender merugikan perekonomian sekitar 15% dari PDB.
Erick Thohir Sebut BUMN Krisis Bos Perempuan, Bagaimana Faktanya? (Foto: MNC Media)
Erick Thohir Sebut BUMN Krisis Bos Perempuan, Bagaimana Faktanya? (Foto: MNC Media)

Riset World Bank menunjukkan, dengan dua pertiga penduduk perempuan Indonesia saat ini berada pada kelompok usia produktif 15-64 tahun, terdapat potensi yang sangat besar untuk percepatan pertumbuhan dengan menghilangkan hambatan partisipasi ekonomi mereka.

Misalnya, jika Indonesia dapat meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan hanya sebesar 25% pada 2025, hal itu dapat menghasilkan tambahan aktivitas ekonomi sebesar USD62 miliar dan meningkatkan PDB sebesar 2,9%.

Namun, kondisi memburuk bagi pekerja perempuan ketika pandemi Covid-19 datang. Riset PwC tahun ini menemukan, rata-rata skor Women in Work Index di 33 negara-negara OECD turun untuk pertama kalinya menjadi 64 dari sebelumnya 64,5 pada tahun 2019.

Faktor utama penyebabnya adalah meningkatnya angka pengangguran dan tingkat partisipasi perempuan bekerja yang lebih rendah selama tahun 2020.

Sekitar 4,3 juta lebih perempuan menganggur di tahun pandemi dan lebih lanjut 3,2 juta wanita memilih untuk tidak bekerja antara tahun 2019 dan 2020. (Lihat grafik di bawah ini.)

Sementara, menurut indeks Women, Business and the Law 2022 (WBL2022) yang dikeluarkan World Bank tahun ini mencatat skor Indonesia berada di posisi 64,4 dari 100. Skor keseluruhan untuk Indonesia lebih rendah dari rata-rata regional di seluruh Asia Timur dan Pasifik sebesar 71,9.

Indeks ini menggambarkan bagaimana keterlibatan perempuan di dunia kerja dan pengambilan keputusan di sektor bisnis. Semakin tinggi skor, maka semakin besar peran perempuan di dalamnya.

Hanya segelintir perempuan saja yang bisa masuk ke jajaran pengusaha atau pemimpin di sebuah orgaisasi.

Tahun ini, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia 2022. Dari rilis itu, terdapat nama pengusaha wanita yang memiliki kekayaan hingga puluhan triliunan rupiah, namun jumlahnya minim.

Pertama adalah Marina Budiman, pengusaha berusia 60 tahun dengan kekayaan sekitar USD1,4 miliar, setara Rp20,8 triliun dan menduduki posisi ke-22 orang terkaya di Indonesia.

Ia adalah bos perusahaan pusat data PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dan menjabat sebagai presiden komisaris perusahaan ini.

Selain Marina Budiman, ada Arini Subianto dan Kartini Muljadi.

Berdasarkan data Forbes, Arini Subianto adalah pengusaha berusia 51 tahun dengan kekayaan USD975 juta atau sekitar Rp14,4 triliun. Ia adalah bos dari Persada Capital Investama yang bergerak di sektor perkebunan sawit, investasi, pertambangan batu bara, dan pengolahan kayu.

Ketiga adalah Kartini Muljadi. Kekayaan Kartini mencapai USD695 juta atau sekitar Rp9,99 triliun. Pengusaha wanita berusia 92 tahun ini merupakan pemilik perusahaan farmasi PT Tempo Scan Pasific Tbk (TSPC).

Di jajaran BUMN, Nicke Widyawati, selaku bos PT Pertamina masuk dalam jajaran 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes.

Ia masuk di urutan ke 49 dalam daftar yang dirilis oleh Forbes lewat laporan terbarunya bertajuk 'The World's 100 Most Powerful Women'. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement