Artjog edisi 2021 mengusung tema, Time (to) Wonder, yang bermaksud memaknai waktu sebagai konsep yang problematik dan bermakna jamak.
Sebanyak 41 seniman menampilkan karya dengan medium yang beragam mengenai waktu, dalam keluasan spektrum pengertian para seniman yang tertuang melalui perspektif dan praktik artistiknya.
Dalam Artjog 2021 juga digelar Young Artist Award (YAA) yang membuka ruang akses dan kesempatan bagi seniman muda peserta terbaik berusia di bawah 35 tahun.
Program ini dirancang sebagai wujud penghargaan dan apresiasi atas kiprah mereka dalam berkarya. Tahun ini sebanyak tiga dari sepuluh seniman muda peserta ARTJOG berhasil meraih penghargaan YAA, yaitu Bonggal Jordan Hutagalung (Yogyakarta), Nurrachmat Widyasena (Bandung), dan Suvi Wahyudianto (Madura).
"Hasil dari Artjog dan pameran seni kreatif generasi muda ini membuktikan Indonesia bisa mengarah menjadi negara pop culture. Kekayaan akan potensi dan kreativitas anak-anak mudanya ini harus disertai dengan pemahaman serta kemudahan bagi mereka untuk bisa berkembang. Disinilah peran pemerintah dan BUMN untuk hadir memberi dukungan agar visi dan cita-cita menjadi pemimpin di bidang seni dan kreativitas dunia terwujud," tutur dia. (NDA)