"Program ini telah berjalan dalam bentuk pilot project di Magelang dan menunjukkan potensi positif dalam meningkatkan gizi masyarakat," ujarnya.
Pembentukan SP membutuhkan dana investasi sekitar Rp3 miliar-Rp5 miliar, di mana dana bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Lalu, perusahaan pelat merah, dukungan instansi seperti TNI, serta kontribusi BUMDes dan pihak swasta.
Dalam operasionalnya, lanjut Erick, SP akan didanai oleh APBN dengan rata-rata anggaran Rp11 miliar per tahun. Biaya operasional ini dapat bervariasi tergantung pada lokasi, biaya pangan, dan logistik di masing-masing wilayah.
"SP juga membutuhkan ekosistem yang terintegrasi dari beberapa BUMN, khususnya BUMN klaster pangan seperti Bulog, RNI, dan PTPN," kata Erick.
(Fiki Ariyanti)