"Ini mirip dengan yang kita lakukan hari ini kita kerja sama RND, tapi tentu lisensi dan mereknya punya kita. Kemarin kita menandatangani vaksin Hemofilia yaitu kekentalan darah. Kita menjadi Hub produksi untuk vaksin dunia, ProFactor akan mendistribusikan ke Eropa dan Amerika, Indonesia untuk wilayah Asia, Afrika dan lain-lain. Ini contoh kerja sama yang kita terus dorong ke depan," kata dia.
Erick memastikan BUMN juga terus mengonsolidasikan ekosistem kesehatan nasional, termasuk untuk sektor riset dan pengembangan (RnD) yang masih tertinggal dengan negara lain. Erick menilai RnD memiliki peran penting dalam pengembangan ekosistem kesehatan dalam negeri.
Selain itu, dia terus mendorong konsolidasi manufaktur. Erick telah menugaskan Kimia Farma dapat memproduksi obat-obatan sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat, dan IndoFarma fokus pada pengembangan herbal.
Erick optimistis pemetaan fokus pada Holding BUMN Farmasi akan mampu menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku yang hari ini masih berada di angka 90 persen.
"Saat ini perusahaan distribusi kita juga terpisah-pisah, ini harus dikonsolidasikan supaya efisien dan membuat jaringan lebih luas," katanya.
(FRI)