IDXChannel - Uni Eropa sedang bersiap menghadapi pembalasan dari China, setelah blok tersebut melakukan pemungutan suara pada pekan lalu, untuk menerapkan tarif terhadap impor kendaraan listrik (EV) asal China, di tengah perkiraan bahwa Beijing mungkin berupaya menarget negara-negara Eropa yang menyetujui langkah-langkah itu.
Negara-negara Uni Eropa terpecah mengenai aturan tersebut, dengan 10 negara anggotanya mendukung keputusan itu pada Jumat (4/10) lalu. Sementara itu, lima negara menentang dan 12 negara lainnya memilih abstain.
Setelah pengambilan suara, Menteri Perdagangan China mengatakan, pihaknya menentang rencana penerapan tarif itu, dan menyebutnya “tidak adil, tidak taat, dan tidak masuk akal.”
Prancis adalah salah satu negara yang mendorong Uni Eropa untuk menerapkan tarif tersebut. Produsen cognac, sejenis brandi, Prancis, khawatir bahwa Beijing akan berupaya menarget produk mereka, setelah China meluncurkan penyelidikan anti-dumping awal tahun ini.
Penyelidikan itu menyimpulkan pada Agustus, bahwa dumping terjadi di pasar China, namun Beijing memilih untuk tidak mengenakan tarif apa pun pada tahap tersebut. Sikap tersebut merupakan sebuah keputusan yang secara luas dipandang sebagai upaya untuk meredakan ketegangan dengan Eropa.