Nia Deviyana
IDXChannel - Pemerintah Indonesia berhasil mencapai realisasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sektor energi sebesar 127,67 juta ton CO2e (CO2 equivalen) pada 2023. Realisasi tersebut melebihi target 109,64% dari yang telah ditetapkan sebesar 116 juta ton CO2e.
"Pemerintah menargetkan untuk menurunkan emisi GRK sektor energi sebesar 31,89% dengan usaha sendiri dan sebesar 43,20% dengan dukungan dunia internasional pada tahun 2030," ujar Plt. Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu melalui keterangan tertulis, Jumat (19/1/2024).
Jisman menjelaskan, realisasi penurunan emisi GRK sektor energi tahun 2023 ditopang oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Implementasi EBT (51,30 juta ton CO2e)
2. Aplikasi efisiensi energi (31,76 juta ton CO2e)
3. Penerapan bahan bakar rendah karbon (gas alam) (15,55 juta ton CO2e)
4. Penggunaan teknologi pembangkit bersih (13,33 juta ton CO2e)
5. Kegiatan lain (15,63 juta ton CO2e)
Selain itu, efisiensi energi juga turut berkontribusi terhadap penurunan emisi GRK sektor energi. Pada 2023, capaian intensitas energi primer sebesar 132,6 Setara Barel Minyak (SBM)/miliar rupiah atau 102% melampaui dari target 135,2 SBM/miliar rupiah.
Indikator penurunan intensitas energi primer tersebut menunjukkan bahwa sektor energi semakin efisien dalam menggunakan energi dari sisi penyedia energi.
