IDXChannel - Baru-baru ini, pasar dibuat geger terkait kabar gagal bayar raksasa real estat China Evergrande yang diyakini bisa memicu kepanikan keuangan global.
Krisis Evergrande juga dikhawatirkan berpotensi memperlambat ekonomi China sebagai negara terbesar kedua dunia. Belum lagi, dirundung soal virus corona yang terus bermutasi, inflasi yang mungkin sulit dikendalikan dan Federal Reserve yang membendung pembelian obligasi.
Pertanyaannya, apakah Evergrande bakal menyerupai Ever Given yang mudah dilupakan atau mungkin sesuatu yang lebih serius seperti imbroglioLong-Term Capital Management (LTCM)1998, di mana dana lindung nilai yang terlalu tinggi ditebus pemerintah federal untuk mencegah gejolak pasar yang sangat besar jika gagal membayar utang.
Dilansir dari Forbes, Jumat (24/9), Analis dari The Bahnsen Group David Bahsen melihat penyelesaian ambruknya obligasi Evergrande butuh waktu panjang kendati tidak berpengaruh terlalu besar bagi votalitas penurunan pasar global.
Namun yang pasti, Evergrande Group sedang dalam masalah besar karena perusahaan yang bergelut di sektor mobil listrik, manajemen kekayaan, taman hiburan dan sepak bola itu tidak bisa memenuhi kewajiban membayar utang hampir USD90 miliar yang akhirnya melakukan restrukturisasi dengan kreditur.