Melalui kampanye ini, mereka mendorong perusahaan mundur dari proyek yang dapat merusak lingkungan.
"Kami telah melihat dan mengalami sendiri dampak dari bencana iklim. Mulai dari banjir, polusi udara, kekeringan, dan banyak lagi. Kami tidak ingin PLTU baru nantinya menambah runtutan panjang bencana ini. Kami ingin hidup di bumi yang sehat, dan seperti kata idola kami, kami ingin menjadi welcome generation," ujar Sharon, organizer dari BTS ARMY Help Center Indonesia.
Sebagai informasi, Hyundai berencana menggunakan aluminium dari smelter Adaro untuk produksi mobilnya di mana mereka mengklaim smelter tersebut 'hijau' karena akan ditenagai oleh PLTA dari sungai Kayan.
Nyatanya, PLTA tersebut baru akan tersedia pada 2029. Sementara pada tahap pertama, smelter Adaro akan bergantung pada batu bara yang merupakan bagian energi fosil dan menyumbang emisi karbon.
(FRI)