Menurut Faisol, beberapa hasil studi menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim pada sektor pertanian yang tidak melakukan adaptasi akan meningkatkan kebutuhan air hingga 40 persen.
Selain itu, dalam beberapa dekade mendatang, kelangkaan air dapat mempengaruhi dua pertiga populasi dunia, serta memperburuk ekosistem dunia.
Konsekuensinya, akan terjadi peningkatan curah hujan di zona beriklim sedang, variabilitas distribusi curah hujan, frekuensi kejadian ekstrim dan menyebabkan suhu yang lebih tinggi.
"Meskipun Indonesia memiliki potensi sumber daya air terbarukan yang luar biasa, pasokan dan permintaan air seringkali tidak seimbang," tutur Faisol.
Faisol menjelaskan, produksi pangan dalam negeri sudah sejak lama tidak bisa mengikuti pesatnya laju permintaan, yang salah satunya disebabkan oleh pertambahan populasi.