IDXChannel – Fenomena penjualan mal di tengah pandemi ramai terjadi belakangan ini. Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menilai, hal tersebut dilakukan pengusaha sebagai opsi untuk melakukan asset recycling.
“Fenomena penjualan mal di tengah pandemi adalah opsi yang dipilih oleh pengembang dalam melakukan asset recycling. Umumnya opsi ini dipilih untuk mendapatkan dana segar dan mengalihkan portofolio ke aset yang dinilai lebih aktif di tengah pandemi. Setidaknya ada 4 mall di Jabodetabek yang mengalami fenomena ini,” ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (2/9/2021).
Syarifah mengatakan di beberapa kota di dunia juga melakukan asset recycling dengan mengalih fungsikan penggunaan ritel ke dalam fungsi yang dinilai memiliki potensi transaksi yang lebih prospektif. Seperti yang terjadi di Sydney, pengalihan fungsi retail menjadi logistik.
“Hal ini dilakukan mereka untuk memenuhi permintaan logistik yang sedang tinggi dan melemahnya transaksi belanja langsung di ritel,” jelasnya.
Penjualan atau pelelangan aset di tengah pandemi, menurut Syarifah, akan memberikan efek pada penyesuaian harga yang berada dalam kondisi tertekan, begitu juga yang terjadi pada penjualan kios maupun mal.