Pada kesempatan yang sama, Program Manager Delegasi Uni Eropa, Shanaz Patel menegaskan keberlanjutan kerja sama jangka panjang dengan IKN.
"Kami berkomitmen menjalankan long-term cooperation. Dalam waktu dekat, kami akan bantu support dalam pengadaan sesuai dengan hasil assessment yang telah dilakukan sebelumnya," ujarnya.
Berdasarkan asesmen EUCF, sejumlah rekomendasi prioritas meliputi integrasi dan konektivitas data secara terpusat melalui command center, termasuk integrasi fire alarm system, kamera CCTV, serta penyempurnaan aspek regulasi dan prosedur yang mendukung ekosistem smart city.
Terdapat tiga tahapan implementasi kelanjutan dari hasil asesmen yaitu eksplorasi spesifikasi dan pengadaan untuk smart building dan pendukungnya di 2026, dilanjutkan dengan masa percobaan dari sistem yang dibangun pada 2027 hingga harapannya di 2028 sistem sudah siap digunakan sepenuhnya.
Dengan dukungan teknis dan pengalaman dari Finlandia serta Uni Eropa, Otorita IKN menargetkan percepatan implementasi smart city yang aman, efisien, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Nusantara sebagai kota masa depan yang berteknologi tinggi dan berorientasi pada peningkatan kualitas layanan publik.
(Dhera Arizona)