IDXChannel - Perekonomian Indonesia masih menunjukkan performa solid dengan pertumbuhan sebesar 5,12 persen pada kuartal II-2025.
Namun, ketegangan politik dalam negeri mulai menekan kepercayaan investor dan menimbulkan gejolak di pasar keuangan.
Rupiah sudah terdepresiasi ke Rp16.676 per USD, level terendah sejak April 2025, dan IHSG sempat anjlok lebih dari 3 persen awal awal September.
Lalu imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik ke 6,335 persen di tengah gejolak politik dan perombakan kabinet. Ini menandakan meningkatnya premi risiko yang diminta investor untuk menahan aset Indonesia.
Kepala APAC EBC Financial Group, Samuel Hertz menilai, faktor struktural seperti demografi, digitalisasi, dan peran Indonesia di pasar komoditas global masih menopang prospek jangka panjang.