Angka itu diambil dari akumulasi dari setiap perjalanan wisata. Mulai dari penggunaan moda transportasi berbahan bakar fosil menuju destinasi wisata, sampai kegiatan yang dilakukan sesampainya di tempat wisata.
Kegitan pariwisata yang dilakukan menjadi parameter yang digunakan untuk mengitung jejak karbon yang dihasilkan. Hasil dari akumlasi tersebut akan dikonversi menjadi penanaman satu pohon yang setara untuk menyerap karbon yang dihasilkan.
Nantinya pohon yang terkumpul dari para pelaku pariwisata nantinya akan ditanami pada 4 lokasi berbeda. Seperti Ekowisata mangrove PIK, Jakarta Utara, Mangrove Edupark Tambakrejo, Semarang Jawa Tengah.
Selanjutnya juga akan ditanam di Konservasi mangorve pesisir bedono, Demak Jawa Tengah, dan Konsevasi mangrove bontang mangrove, Kalimantan Timur.
Sandiaga menjelaskan konsep pengembangan pariwisata akan diarahkan pada kualitas dan keberlanjutan ekonomi, kelestarian budaya dan keberlanjutan lingkungan.