Tahun ini diharapkan terdapat 2 pilot project PLTS di lingkungan KAI yang sudah dapat dioperasikan. Ke depannya, KAI juga akan melakukan implementasi rooftop solar panel di stasiun-stasiun dan bangunan aset KAI lain yang memiliki potensi pemasangan PLTS.
Saat ini, pemasangan PLTS telah dilakukan di Stasiun Batang dengan kapasitas sebesar 6 kWp dan di Stasiun Garut dengan kapasitas total sebesar 60 kWp. KAI akan terus menambah jumlah bangunan yang dipasang PLTS dalam mendukung penggunaan green energy.
“Dengan pengimplementasian ESG di KAI maka akan tercipta bisnis yang sifatnya sustain. Dengan demikian, keberlangsungan industri perkeretaapian juga bisa kita jaga dengan sebaik-baiknya,” kata Didiek.
Srmentara itu, Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif, mengatakan Ini adalah langkah pertama yang strategis untuk melakukan dekarbonisasi. Untuk saat ini potensi paling besar adalah penyediaan PLTS.
“Ke depan potensi lain yang bisa dikerjasamakan antara Pertamina NRE dan KAI adalah pemanfaatan hidrogen, yang saat ini sedang kami kembangkan, untuk kereta api. Pertamina NRE sendiri telah memasang PLTS di berbagai lokasi baik eksternal maupun internal Pertamina,” pungkasnya.(TIA)