JDA sendiri merupakan tindak lanjut atas Joint Development Study Agreement (JDSA), atau studi pengembangan bersama yang disepakati sejak Juli 2023.
Dalam studi tersebut, ketiga belah pihak telah mengumpulkan berbagai data, informasi, serta kunjungan lapangan untuk mempersiapkan langkah lebih lanjut.
"Proyek ini akan semakin mendorong iklim investasi dan pengembangan ekosistem energi hijau di Indonesia, sekaligus mendukung pancapaian target Net Zero Emission pemerintah," tutur Rahmad.
Secara lebih detil, PLN akan mendukung penyediaan tenaga listrik dari pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang berasal dari Banyuwangi dan Pulau Madura.
Listrik ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau angin maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas maksimum 200 MW.