Truss merupakan sosok yang memiliki pandangan kebijakan luar negeri kontraktif, dan diharapkan dapat menjadi penghubung yang kuat dalam aliansi Barat, terutama dalam pengiriman bantuan ke Ukraina.
"Saya berkampanye sebagai konservatif, dan saya akan memerintah sebagai konservatif," ujar Truss, beberapa saat usai memastikan kemenangannya, sebagaimana dilansir News, Senin (5/9/2022).
Keterpilihan kali ini menjadikan Truss sebagai pemimpin ke-15 Kerajaan Inggris selama pemerintahan panjang Ratu Elizabeth. Sekaligus juga menjadi pemimpin keempat di negara tersebut.
Namun, baru saja menjabat, Truss kini sudah langsung disuguhi permasalahan utama tentang pergolakan ekonomi Inggris yang terancam resesi, gejolak tenaga kerja, dan lonjakan tagihan energi di setiap rumah tangga. Bahkan dalam waktu dekat, masalah lain diyakini bakal muncul, berupa kekurangan bahan bakar di musim dingin mendatang.
"Saya akan menyampaikan rencana berani untuk memotong pajak dan menumbuhkan ekonomi kita. Tak hanya berurusan dengan tagihan energi masyarakat, tetapi juga berurusan dengan masalah jangka panjang yang kita miliki tentang pasokan energi," tegas Truss, dalam laporan tersebut. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana