sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gapki Catat Produksi CPO Turun 22 Persen, Ekspor ke Sejumlah Negara Ini Terkoreksi

Economics editor Nia Deviyana
27/11/2025 18:30 WIB
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat produksi Crude Palm Oil (CPO) pada September 2025 mencapai 3.932 ribu ton.
Gapki Catat Produksi CPO Turun 22 Persen, Ekspor ke Sejumlah Negara Ini Terkoreksi. Foto: iNews Media Group.
Gapki Catat Produksi CPO Turun 22 Persen, Ekspor ke Sejumlah Negara Ini Terkoreksi. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat produksi Crude Palm Oil (CPO) pada September 2025 mencapai 3.932 ribu ton. Angka ini turun 22,32 persen dari bulan sebelumnya 5.062 ribu ton.

Begitu juga dengan produksi Palm Kernel Oil (PKO) pada September juga turun menjadi 366 ribu ton dari 481 ribu ton pada Agustus 2025.

"Total konsumsi dalam negeri mengalami penurunan dari 2.100 ribu ton di bulan Agustus menjadi 2.053 ribu ton pada bulan September," ujar Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono, melalui keterangan tertulis, Kamis (27/11/2025).

Penurunan terbesar terjadi pada konsumsi biodiesel yang turun menjadi 1.070 ribu ton atau 3,69 persen dari bulan sebelumnya sebesar 1.111 ribu ton. Konsumsi pangan juga turun menjadi 793 ribu ton dari 806 ribu ton pada bulan sebelumnya atau turun sebesar 1,61 persen.

Namun, konsumsi oleokimia naik 3,83 persen menjadi 190 ribu ton dari 183 ribu ton pada bulan sebelumnya.

Begitu juga dengan total ekspor produk sawit pada September, turun menjadi 2.200 ribu ton atau 36,65 persen dari ekspor bulan sebelumnya sebesar 3.473 ribu ton.

Penurunan ekspor terbesar terjadi pada minyak sawit olahan yang turun menjadi 1.573 ribu ton pada September dari 2.343 ribu ton pada bulan sebelumya (32,86 persen), diikuti CPO yang turun menjadi 91 ribu ton dari 494 ribu ton (81,58 persen), dan oleokimia yang turun menjadi 93 ribu ton dari 199 ribu ton (53,27 persen).

Menurut negara tujuannya, penurunan ekspor pada September terbesar terjadi ke India (turun 409 ribu ton), China (turun 212 ribu ton), Malaysia (turun 144 ribu ton), Afrika (turun 143 ribu ton), Pakistan (turun 123 ribu ton), USA (turun 73 ribu ton), EU-27 (turun 50 ribu ton), Bangladesh (turun 26 ribu ton), dan Middle east (turun 24 ribu ton).

Sedangkan kenaikan ekspor terjadi untuk tujuan Rusia (18 ribu ton). Nilai ekspor produk sawit pada September mengalami penurunan dari USD3,819 miliar di Agustus menjadi USD2,528 miliar pada September atau turun sebesar 33,80 persen.

Secara year on year, sampai dengan September, nilai ekspor 2025 mencapai USD27,313 miliar atau lebih tinggi 39,85 persen dari ekspor 2024 yang sebesar USD19,530 miliar.

Peningkatan nilai ekspor yang terjadi karena harga rata-rata Januari-September 2025 sebesar USD1.210 per ton Cif Rotterdam yang lebih tinggi dari rata-rata Januari-September 2024 sebesar USD1.020/ton Cif Rotterdam.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement