Hal ini juga sekaligus untuk menjawab kekhawatiran luas yang merebak di masyarakat, bahwa lebih sedikit bagian yang bergerak pada kendaraan listrik dapat berarti lebih sedikit pekerjaan manufaktur bergaji tinggi di industri otomotif, terutama di pabrik mesin atau transmisi.
Sementara pihak JLR memastikan bakal melatih kembali ribuan insinyur otomotif dan karyawan produksi yang sangat terampil, yang sebelumnya bekerja pada pengembangan mobil pembakaran internal, untuk berspesialisasi dalam elektrifikasi, mobil digital dan otonom.
Penjualan kendaraan listrik telah meningkat pesat di Eropa dalam dua tahun terakhir. Merek Jaguar JLR yang mewah ditarget bakal sepenuhnya listrik pada tahun 2025, dan pembuat mobil akan meluncurkan versi listrik dari seluruh jajarannya pada tahun 2030 mendatang.
Salah satu insinyur yang bekerja di JLR pada konverter katalistik diesel dan bensin, Karl Freddy Gunnarsson, mengaku telah melatih ulang dan bekerja dalam tim yang didedikasikan untuk meningkatkan kepadatan baterai EV untuk memaksimalkan jangkauan kendaraan.
JLR telah mengembangkan materi pelatihannya sendiri bekerja sama dengan Coventry University dan University of Warwick.