Rute-rute tersebut di antaranya mencakup penerbangan dari Jakarta ke sejumlah kota besar seperti:
1. Palembang (dengan penambahan 8 penerbangan menjadi 32 kali/minggu); -
2. Yogyakarta (dengan penambahan 7 penerbangan menjadi 35 kali/minggu);
3. Pontianak (dengan penambahan 6 penerbangan menjadi 19 kali/minggu);
4. Batam (dengan penambahan 7 penerbangan menjadi 21 kali/minggu);
5. Pekanbaru (dengan penambahan 7 penerbangan menjadi 21 kali/minggu);
6. Padang (dengan penambahan sebanyak 5 penerbangan menjadi 19 kali/minggu);
7. Semarang (dengan penambahan 5 penerbangan menjadi 26 kali/minggu);
8. Balikpapan (dengan penambahan 5 penerbangan menjadi 19 kali/minggu);
9. Makassar (dengan penambahan 4 penerbangan menjadi 21 kali/minggu); dan
10. Banda Aceh (dengan penambahan 1 penerbangan menjadi 15 kali/minggu).
11. Jakarta-Pangkalpinang (dengan penambahan sebanyak 2 penerbangan menjadi 9 kali/minggu);
12. Jakarta-Tanjung Pinang (dengan penambahan 1 penerbangan menjadi 7 kali/minggu);
13. Jakarta-Malang (dengan penambahan 3 penerbangan menjadi 7 kali/minggu);
14. Denpasar-Labuan Bajo (dengan penambahan sebanyak 2 penerbangan/minggu menjadi3 kali/minggu);
15. Jakarta-Lombok (dengan penambahan 4 penerbangan menjadi 16 kali/minggu), serta
16. Makassar-Gorontalo (dengan penambahan 2 penerbangan menjadi 7 kali/minggu).
Lebih lanjut, Irfan mengungkapkan bahwa selain dengan meningkatkan frekuensi penerbangan pada rute-rute potensial, optimalisasi layanan penerbangan GIAA juga diwujudkan dengan memperluas jaringan penerbangan termasuk membuka rute baru.
Pada semester pertama tahun ini, perseroan akan meresmikan rute penerbangan Jakarta-Doha menjadi tujuh kali per minggu mulai 4 April 2024.
"Serta meresmikan rute penerbangan Makassar-Manado dengan frekuensi layanan sebanyak dua kali per minggu mulai 3 Mei mendatang," pungkas Irfan. (NIA)