"Ke depan, ekonomi global diperkirakan akan tumbuh lebih lambat akibat fragmentasi dari geopolitik dan masih adanya risiko resesi di AS dan Eropa," ucap Sri.
Meskipun demikian, membaiknya prospek ekonomi di China dengan dilaksanakannya penghapusan Zero Covid Policy diperkirakan akan mengurangi risiko dari terjadinya perlambatan ekonomi global yang lebih dalam.
"Kami selaku Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ketua DK Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan pertemuan dengan seluruh jajaran pada Senin, 30 Januari 2023," ungkap Sri Mulyani.
Keempat institusi ini berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan menjaga kewaspadaan terhadap berbagai perkembangan dan terutama kemungkinan risiko faktor global. (RRD)