IDXChannel - Seiring dengan mulai menurunnya penyebaran Covid-19 dan semakin meluasnya vaksinasi di berbagai negara termasuk Indonesia, kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif perlahan mulai kembali bergairah.
Menyambut fenomena tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno mengundang sejumlah duta besar yang tergabung di dalam Uni Eropa (UE) untuk membahas sinergi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dengan Indonesia.
Sebanyak 19 Duta Besar yang tergabung di dalam Uni Eropa menghadiri pertemuan yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (14/10/2021).
Sejumlah Duta Besar negara-negara benua biru hadir, di antaranya adalah Ambassador of the European Union to Indonesia and Brunei Darussalam Vincent Piket; Ambassador of France Olivier Chambard; Ambassador Designate of the Federal Republic of Germany Ina Ruth Luise Lepel; Ambassador of the Republic of Croatia Nebojsa Koharovic; Ambassador of Finland Jari Sinkari; hingga Ambassador of Italy Benedetto Latteri.
Pada kesempatan itu, Menprekraf bersama dengan 19 Duta Besar anggota Uni Eropa yang hadir membahas beberapa hal, diantaranya pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis alam dan budaya.
Selain itu, Sandiaga menyinggung soal wacana pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali beserta aturan terkait seperti karantina bagi diplomat dan pengunjung internasional, perjalanan domestik untuk anak di bawah 12 tahun, penerapan aplikasi PeduliLindungi, serta data transfer ekonomi kreatif.
Menteri yang juga pengusaha itu menjelaskan pertemuan ini perlu dilakukan karena sektor pariwiata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB negara.
Sebagai informasi sebelum pandemi, devisa sektor pariwisata ada di posisi dua setelah minyak dan gas bumi. Oleh karena itu, Menparekraf Sandiaga menargetkan di tahun 2022 nilai devisa pariwisata dan kontribusi PDB pariwisata harus lebih ditingkatkan.
Sandiaga mengungkapkan pandemi memberikan berbagai pandangan baru mengenai pariwisata dan ekonomi kreatif. Bahwa pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan menjadi fokus utama, karena saat ini bukan lagi numbers oriented atau kuantitas, tapi bagaimana dapat memberikan pengalaman yang berkualitas dan berkesan bagi wisatawan, serta memberikan kontribusi terhadap masyarakat setempat.
“Cara untuk melihat bagaimana kualitas dari pada wisatawan yaitu berdasarkan dua hal, pertama length of stay dan yang kedua the power of buying product local yang mana memberikan dampak terhadap masyarakat lokal,” ujar Menparekraf Sandiaga dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).
Sementara dari sisi ekonomi kreatif, Ambassador of the Republic of Bulgaria Petar Dimitrov Andonov mengatakan pihaknya memiliki program untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif di tanah air. Program ini dimulai pada tahun 2021 - 2027 dengan anggaran sebesar 2,4 miliar Euro.
“Jadi kami ingin menawarkan kerja sama dengan Indonesia untuk untuk meningkatkan daya saing, salah satunya dengan data transfer di bidang ekonomi kreatif,” ujarnya.
Menparekraf pun menyambut baik usulan kerja sama tersebut. Seperti diketahui, Menprekraf menargetkan untuk dapat meningkatkan nilai ekspor produk ekonomi kreatif hingga Rp16,83 triliun di tahun 2022, terlebih karena Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia untuk ekonomi kreatif setelah Amerika dengan Hollywood, dan Korea Selatan dengan K-Pop. (NDA)