Dalam paparannya, Phillia dan Indiana menyoroti bahwa produktivitas nasional tidak hanya bergantung pada financial capital, tetapi juga human capital, institutional capital, infrastructure capital dan juga enterpreneurial capital.
"Untuk menghadapi tantangan global dan mendorong produktivitas nasional, Indonesia perlu membangun organisasi-organisasi yang adaptif dan tenaga kerja high-income skills untuk menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan bersaing," ujar Phillia, dalam materi yang disampaikan.
Melengkapi diskusi, hadir pula Managing Director Investment Danantara Stefanus Ade Hadiwidjaja, Ketua Komite Kajian Ekonomi Regional KADIN Telisa Falianty, dan Founder Brawijaya Healthcare Group sekaligus Entreprenuer Amira Ganis.
"Indonesia tetap menjadi perhatian investor global, dengan tingginya potensi pasar middle class serta didukung oleh demografi pasar domestik dan populasi anak muda yang begitu besar, sehingga hal ini harus bisa menjadi optimisme bagi para founders dan pelaku usaha," ujar Stefanus.
Namun, Stafenus juga menegaskan bahwa founders dan pelaku usaha tetap harus memiliki bisnis yang solid, tata kelola bisnis yang transparan, serta kemampuan perusahaan untuk berkembang secara berkelanjutan.