"Dari semua hal yang kami lakukan, alhamdulillah, ternyata penerapan ESG itu berdampak lurus dengan kinerja finansial di PKT dengan capaian laba bersih sebesar Rp 14,59 triliun tahun 2022 lalu," ungkap Rahmad.
Saat ini, PKT menjalankan serangkaian program menekan emisi karbon melalui penerapan ESG secara komprehensif yang telah direalisasikan melalui berbagai program, di antaranya pengembangan green ammonia, pembangunan pabrik soda ash, community forest, dan pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan.
Konsistensi dari penerapan ESG yang komprehensif ini juga telah terbukti dengan keberhasilan PKT dalam menduduki peringkat pertama dunia pada kategori Agrochemical berdasarkan standar ESG Risk Rating dari Sustainalytics.
Beberapa usaha penurunan emisi karbon pun sudah diterapkan di PKT, seperti penggunaan PLTS, dan peralihan operasional dari konvensional ke motor dan mobil listrik.
"Ke depan kami juga akan berfokus pada pengembangan inovasi dan teknologi untuk mengeksplorasi penggunaan energi yang terbarukan, termasuk green ammonia," papar Rahmad.