sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Goldman Sachs Nilai Resesi Inggris Makin Dalam Usai Kebijakan Pajak Dibatalkan

Economics editor Febrina Ratna
17/10/2022 07:00 WIB
Analis Goldman Sachs memproyeksi ekonomi Inggris bakal memasuki resesi yang semakin dalam setelah kebijakan ekonomi negara tersebut berubah.
Goldman Sachs Nilai Resesi Inggris Makin Dalam Usai Kebijakan Pajak Dibatalkan. (Foto: MNC Media)
Goldman Sachs Nilai Resesi Inggris Makin Dalam Usai Kebijakan Pajak Dibatalkan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Analis Goldman Sachs memproyeksi ekonomi Inggris bakal memasuki resesi yang semakin dalam. Setelah Perdana Menteri Liz Truss mencopot Kwasi Kwarteng sebagai Menteri Keuangan Inggris dan membatalkan kebijakan pemotongan pajak perusahaan.

Lembaga keuangan tersebut menyebut ekonomi Inggris dalam momentum pertumbuhan yang lebih lemah, kondisi keuangan yang secara signifikan lebih ketat, dan pajak perusahaan yang lebih tinggi mulai April mendatang.

“Kami menurunkan prospek pertumbuhan Inggris lebih lanjut dan sekarang memproyeksi resesi yang lebih signifikan," tulis Bloomberg berdasarkan laporan bank investasi tersebut, dikutip dari Reuters pada Minggu (16/10/2022)..

Bloomberg juga menulis bahwa Goldman merevisi perkiraan output ekonomi Inggris 2023 menjadi kontraksi 1% dari perkiraan sebelumnya untuk penurunan output 0,4%. Sementara itu, inflasi inti terlihat di 3,1% pada akhir 2023, turun dari 3,3% sebelumnya..

Pada hari Jumat, Truss mengatakan Inggris akan melanjutkan kenaikan pajak perusahaan menjadi 25% tahun depan. Kebijakan tersebut kebalikan dari janji kampanyenya yang bakal memangkas pajak hingga 19%. 

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement