Perkembangan itu, kata dia, mendorong tetap tingginya suku bunga kebijakan moneter di negara maju terutama di Fed Fund Rate Amerika serikat yang mengakibatkan ketidakpastian pasar keuangan global.
"Kami melihat bahwa Fed Fund Rate akan naik di bulan November, akibatnya tekanan aliran modal keluar dan tekanan pelemahan nilai tukar di negara berkembangan semakin tinggi sehingga memerlukan penguatan respons kebijakan untuk memitagasi dampak negatif lambatan global termasuk di Indonesia," katanya.
(NIY)