sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gunakan Sistem GSM-R, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Ngebut hingga 350 Km/Jam

Economics editor Agung Bakti Sarasa
23/09/2021 12:49 WIB
Proyek Kereta Cepat-Jakarta Bandung terus dikebut, baik dari sisi kontruksi maupun persiapan operation maintenance.
Proyek Kereta Cepat-Jakarta Bandung terus dikebut, baik dari sisi kontruksi maupun persiapan operation maintenance. (Foto: MNc Media)
Proyek Kereta Cepat-Jakarta Bandung terus dikebut, baik dari sisi kontruksi maupun persiapan operation maintenance. (Foto: MNc Media)

"Teknologi GSM-R ini adalah yang paling mapan dan sudah terbukti dari berbagai sisi untuk digunakan pada kereta api cepat, terutama dari sisi keamanan. Teknologi ini  stabil dari sisi proteksi terhadap interferensi frekuensi," jelas Indra dalam keterangannya, Kamis (23/9/2021). 

Adapun teknologi lainnya yang berbasiskan LTE, tambah Indra, sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan. 

"China Railway baru melakukan tahapan pengembangan teknologi LTE untuk mendukung pengoperasian kereta api cepat. Untuk sampai dengan tahapan implementasi, masih membutuhkan waktu yang cukup lama serta biaya yang sangat besar untuk proses migrasi dari GSM-R ke LTE-R atau 5G-R," jelasnya.

Indra juga menjelaskan, selain penggunaan frekuensi GSM-R, Kereta Api Cepat Jakarta-
Bandung dilengkapi dengan backup system dalam teknologi kontrol sistem perkeretaapian. Backup system ini disiapkan sebagai langkah antisipasi jika terjadi gangguan persinyalan pada frekuensi GSM-R. 

Dia menerangkan, saat persinyalan "turun" ke backup system, konsekuensinya adalah kecepatan jelajah maksimum kereta akan 
berkurang dari 350 km/jam menjadi 300 km/jam. Dapat dikatakan, kata Indra, aspek keamanan pada perjalanan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung sudah diperhitungkan dengan matang, termasuk jika terdapat gangguan sinyal GSM-R di perjalanan. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement