"Kita juga memahami, risiko dunia terus berubah. Mulai perang yang berkecamuk hingga inflasi yang melonjak secara global. Untuk meresponsnya, kebijakan makro saja tidak cukup, perlu adanya reformasi struktural," ucap Sri Mulyani.
Bauran kebijakan moneter dan fiskal yang prudent serta reformasi struktural yang berkelanjutan merupakan pondasi yang kokoh dalam bertahan dari beragam ancaman dan risiko.
"Satu hal yang perlu kita syukuri, ASEAN merupakan kawasan yang begitu baik, dengan pertumbuhan yang termasuk paling stabil di dunia. Jika kita terus jaga kerja sama dan kolaborasi di ASEAN, kita akan semakin dekat untuk menjadi episentrum pertumbuhan dunia," tutup Sri Mulyani.
(FAY)