IDXChannel - Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya diserang varian Delta Plus AY.4.2. Varian Delta tersebut menyumbang sekitar 12 persen dari sampel yang dikumpulkan peneliti hingga 5 November 2021.
Varian Delta Plus AY.4.2 diperkirakan 10 hingga 15 persen lebih mudah menular daripada varian Delta lainnya dan itu yang membuat Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya kini kelimpungan. Bahkan, menurut laporan The Mirror, Inggris melaporkan varian ini mendominasi dalam beberapa bulan terakhir.
Hal yang menjadi perhatian Inggris sekarang adalah fakta bahwa AY.4.2 tidak begitu menunjukkan gejala. Seperti dilaporkan laman My London, serangan AY.4.2 sangat kecil kemungkinan menyebabkan kasus bergejala, dibandingkan varian sebelumnya.
"Dua per tiga atau 66,7% dari mereka yang terpapar AY.4.2 dalam penelitian ini bergejala, berbanding dengan 76,4% pasien terpapar varian Delta AY.4," ungkap laporan tersebut, dikutip MNC Portal, Selasa (23/11/2021).
Gejala yang banyak dilaporkan pasien AY.4.2 amat klasik, seperti demam, batuk terus-menerus, pun kehilangan kemampuan mengecap rasa atau mencium bau.