sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hadapi Industri 4.0, Airlangga Sebut Kebutuhan Insinyur Berkualitas Makin Tinggi

Economics editor Michelle Natalia
14/01/2022 06:48 WIB
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang mencatatkan pertumbuhan yang terus membaik pada masa pandemi.
Sektor industri  merupakan salah satu sektor yang mencatatkan pertumbuhan yang terus membaik pada masa pandemi. (Foto: MNC Media)
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang mencatatkan pertumbuhan yang terus membaik pada masa pandemi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sektor industri  merupakan salah satu sektor yang mencatatkan pertumbuhan yang terus membaik pada masa pandemi. Sektor dengan share terbesar dalam perekonomian Indonesia ini terus mencatatkan pertumbuhan yang positif sejak Q2-2021 lalu dengan tumbuh mencapai 6,58% (yoy) dan dilanjutkan pada pada Q3-2021 sebesar 3,68% (yoy).

Momentum perbaikan dari sektor industri tentunya juga menjadi hal yang positif bagi para pelaku industri termasuk di dalamnya para insinyur dari bidang ilmu teknik industri. Ke depan, sektor ini diperkirakan masih akan dapat meneruskan tren pertumbuhan positifnya dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Optimisme pertumbuhan positif pada sektor industri ini dicerminkan oleh berbagai leading indicator yang terus berada pada area yang positif. PMI Manufaktur kembali berada di wilayah ekspansif dengan mencatatkan angka 53,5 pada Desember 2021. Utilisasi Industri Pengolahan juga terus meningkat dan mencapai yang tertinggi dengan capaian 67,6%. Impor Barang Modal dan Bahan Baku masing-masing tumbuh 23,1% dan 60,5% (yoy) pada November 2021. Seluruh indikator mencerminkan bahwa sektor industri semakin solid dalam menopang pemulihan ekonomi nasional.

Dalam kaitannya dengan perkembangan dunia industri, profesi Insinyur termasuk bidang teknik industri, dikenal sebagai problem solver yang mampu memberikan solusi praktis dan menyelesaikan berbagai masalah dengan keluasan ilmu yang dimiliki sehingga profesi ini bisa menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, diharapkan teknik industri perlu melakukan transformasi dari manajemen shop floor ke modern digital engineering yang dikenal sebagai Industry 4.0.

“Di era industri 4.0 saat ini, seorang insinyur dituntut memiliki daya saing dan tingkat adaptasi yang tinggi untuk dapat bersaing secara global serta dapat mengejar dan menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi yang semakin cepat,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keynote speech yang disampaikan secara daring dalam acara Pelantikan Pengurus Pusat Badan Kejuruan Teknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI PII) Periode 2021-2024, Rabu (12/1/2022).

Jenis-jenis teknologi yang perlu dipelajari secara terus menerus dan dikuasai oleh para Insinyur Teknik Industri agar mampu terus bersaing di era Industri 4.0 ini diantaranya seperti Internet of Things (IoT), Big Data, Augmented Reality, Kecerdasan Buatan, Integrated System, Cloud Computing, dan Additive Manufacturing.

Menghadapi era revolusi industri 4.0, Pemerintah telah meluncurkan Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Pada peta jalan tersebut, terdapat 5 subsektor industri yang diutamakan pada Industri 4.0, diantaranya yakni industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, serta industri kimia.

“Ke depan, kebutuhan insinyur-insinyur yang berkualitas tinggi akan muncul dari 5 subsektor industri tersebut dan hal ini haruslah dapat dipenuhi oleh Badan Kejuruan Teknik Industri,” ujar Airlangga.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement