Wakil Rektor IV Unisbank itu menambahkan, pembentukan jiwa kewirausahaan di antaranya dengan menerapkan kurikulum wajib bagi setiap program studi. Selama tiga semester seluruh mahasiswa akan mendapatkan teori sekaligus pratik kewirausahaan.
“Erterpreneur (kewirausahaan) itu adalah bagaimana menciptakan karakter untuk menggunakan sumber daya yang kita miliki untuk lebih bermanfaat. Artinya bermanfaat pasti akan lebih luas bila banyak yang memanfaatkan (jenis usaha) itu,” terang pengajar di kampus favorit di Semarang itu.
“Unisbank concern mulai dengan kurikulum wajib adalah kewirausahaan. Jadi apa pun program studinya, mahasiswa kami semuanya mendapatkan mata kuliah kewirausahaan yang terus dikembangkan dan terus dievaluasi,” beber perempuan berusia 42 tahun tersebut.
Dia menyebut, mata kuliah wajib Kewirausahaan itu sejala dengan program Merdeka Belajar yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim. Sistem pengajaran yang awalnya bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas sehingga sistem pembelajaran akan lebih nyaman.
“Kita concern dengan memberikan muatan sebagai seorang wirausaha, yang berpikir bagaimana bisa mendayagunakan apa yang dimiliki. Jadi mahasiswa-mahasiswa kita betul-betul digembleng di kawah Candradimuka, dididik menjadi seorang wirausaha. Nah ini sangat pas dan match sekali dengan program dari Mas Menteri (Nadiem Makarim),” pungkasnya.
(SANDY)