Lembaga keuangan JP. Morgan mengatakan dalam Investment Outlook 2023 A Bad Year For The Economy, A Better Year For Markets, meskipun tetap berada di atas target bank sentral, inflasi akan mulai melambat karena ekonomi melambat.
Selain itu, pasar tenaga kerja melemah, tekanan rantai pasokan terus mereda dan Eropa berhasil mendiversifikasi pasokan energinya.
Negara maju diproyeksi jatuh ke dalam resesi ringan pada tahun 2023. Namun, baik saham maupun obligasi pada tahun 2023 akan terlihat semakin menarik, terutama obligasi.
- Asia Development Bank (ADB)
Proyeksi pertumbuhan di kawasan Asia direvisi turun dari sebelumnya 4,9% menjadi 4,6% pada 2023 oleh Asia Development Bank (ADB). (Lihat tabel di bawah ini.)
Pertumbuhan di China direvisi turun menjadi 4,0% pada tahun 2023 karena dampak pembatasan Covid-19 dan kontraksi yang dalam di Hong Kong.
Perkiraan Asia Selatan direvisi dari 6,5% menjadi 6,3% menyusul perlambatan di Bangladesh dan banjir di Pakistan.
Pada 2022, ekonomi kawasan Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh menjadi 5,5% karena konsumsi yang kuat dan pemulihan pariwisata di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Perkiraan pada 2023 direvisi turun menjadi 4,7% karena permintaan global melemah.
Prospek pertumbuhan ekonomi di kawasan Kaukasus dan Asia Tengah disesuaikan naik dari 3,9% menjadi 4,8% pada tahun 2022 karena limpahan dari invasi Rusia ke Ukraina lebih rendah dari yang diharapkan.
Prakiraan pertumbuhan untuk Pasifik pada tahun 2022 juga direvisi naik, dari 4,7% menjadi 5,3% karena pemulihan pariwisata yang kuat di Fiji.
Secara keseluruhan, prakiraan inflasi regional direvisi turun sedikit untuk tahun 2022 dari 4,5% menjadi 4,4% tetapi ditingkatkan untuk tahun 2023 dari 4,0% menjadi 4,2%.
Di tengah prospek yang memburuk, Asia sebagai kawasan yang sedang berkembang akan tumbuh lebih besar dari kawasan lain dan mengalami inflasi lebih sedikit daripada kebanyakan.
Banyak risiko muncul karena tiga hambatan utama dapat memburuk, bersama dengan risiko geopolitik dan perubahan iklim.
Adapun di Indonesia, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023 di kisaran 4,5 hingga 5,3% sebelum meningkat menjadi 4,7 hingga 5,5% pada 2024.
Ekonomi Indonesia disebut akan ditopang oleh konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang positif di tengah perlambatan ekonomi global. (ADF)