Meskipun terjadi penurunan, ini tak berdampak banyak bagi Nur Khobibah, yang menyebut harga telur saat ini masih mahal.
"Biasanya beli setengah, ya itungannya mahal. Ya masih mahal, Rp30 ribu per kilogram," kata Nur.
Sama seperti Yati, Nur menyebut protein hewani ini tetap ia beli demi memenuhi kebutuhan gizi keluarganya. "Kita sebagai orang bawah ya (masih) mahal, tapi ya gimana lagi, mau nggak mau, untuk konsumsi sendiri, sudah jadi kebutuhan.” terang Nur.
Baik Yati dan Nur, keduanya mengharapkan pemerintah segera turun tangan untuk memitigasi kenaikan harga, sehingga pas di kantong masyarakat.
"Beras, ayam, telur, ya minta turunin lah, stabil kayak semula. Terlalu tinggi kalau buat kami, kasihan," terang Yati.
(NIA)