sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Bahan Pokok Naik Terus, Pedagang Keluhkan Pembeli Sepi dan Barang Mahal

Economics editor Ikhsan PSP
02/11/2023 14:32 WIB
Harga sejumlah komoditas dan kebutuhan pokok terus melonjak, terutama beras dan cabai rawit merah. Hal itu dikeluhkan pedagang dan pembeli.
Harga Bahan Pokok Naik Terus, Pedagang Keluhkan Pembeli Sepi dan Barang Mahal. (Foto: Ikhsan/MNC Media)
Harga Bahan Pokok Naik Terus, Pedagang Keluhkan Pembeli Sepi dan Barang Mahal. (Foto: Ikhsan/MNC Media)

Masyarakat Merasa Berat

Di sisi lain, Fitri (46), seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Ciracas, Jakarta Timur juga merasakan kondisi yang sulit saat ini. Terutama sejak harga komoditas pangan mulai dari beras hingga cabai rawit merah melonjak.

Dia pun berusaha untuk hidup serba irit."Berat sih (kenaikan harga pangan)," keluh Fitri.

Yang paling membuat Fitri merasa berat yang harga beras yang tak kunjung turun. Padahal, menurutnya, beras merupakan makanan pokok yang harus selalu ada.

"Beras apalagi, itu kebutuhan pokok yang harus dimakan, kalau nggak makan beras itu ya kurang merasa kenyang," katanya.

Untuk membantu penghasilan suami yang bekerja sebagai karyawan swasta, Fitri membuka usaha rumahan kerupuk peyek. Namun omzet dagangannya juga tengah menurun hingga 50% karena beberapa macam bumbu mengalami kenaikan harga mulai dari bawang merah hingga kacang tanah.

"Sekarang sih untungnya udah nipis, karena kan harganya naiknya bisa 25%, bisa 20% itu kan ngurangin keuntungan kita. Itu bahkan bisa sampai 50% (penurunan omzet)," ungkap Fitri.

(Fitri, seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Ciracas, Jakarta Timur. Foto: Ikhsan/MNC Media)

Tanggungan anak kuliah juga menambah beban keuangan keluarga Fitri. Alhasil seringkali Fitri rela hanya makan dengan lauk sambal ataupun garam agar semua kebutuhannya bisa tercukupi.

"Alhamdulillah sih saya merasa cukup, karena saya syukuri apa yang kita punya, walaupun ibarat kata enggak ada lebihnya tapi kebutuhan Alhamdulillah cukup," ucap Fitri

Meski demikian Fitri masih berharap pemerintah bisa memperhatikan harga pangan agar bisa kembali stabil. "Harapannya mulai sekarang kebutuhan pokoknya stabil aja gitu," tegasnya.

Kondisi yang sama juga dialami oleh Bambang, seorang pengemudi taksi yang setiap harinya menjadi tulang punggung keluarga. Bambang merasa kenaikan harga sejumlah komoditas pangan menjadi beban tersendiri.

"Kita ini masyarakat kecil kalau apa-apa mahal kan beban, belum (biaya) anak sekolah," kata Bambang kepada MPI di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Meski demikian Bambang mengaku hanya bisa pasrah. Sebab, dirinya pun tidak tahu harus melayangkan protes kepada siapa.

Ia lebih memilih fokus menjalankan pekerjaannya sebagai pengemudi taksi. "Yang penting intinya saya enggak banyak protes, kita kerja nyari duit buat di rumah, enggak banyak ini, enggak banyak itu," ujarnya.

Hingga kini Bambang masih berharap pemerintah bisa mengambil tindakan agar harga bahan-bahan kebutuhan pokok bisa kembali stabil. "Maunya sih kebutuhan pokok ini harusnya yang bisa terjangkau lah buat masyarakat kecil, baik beras, baik cabai, segala kebutuhan bahan pokok lah itu mudah-mudahan distabilkan," harapnya.

Berdasarkan Panel Harga Pangan National Food Agency (NFA) beberapa bulan terakhir, ada sejumlah komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga.

Pertama beras medium, kenaikan harga beras medium dimulai sejak Agustus 2023. Dari awalnya Rp10.780 per kg, di akhir Oktober 2023 harga rata-ratanya mencapai Rp13.220 per kg.

Begitupun dengan beras premium, sejak Agustus 2023 harga rata-ratanya masih di kisaran Rp13.000 per kg, namun harganya terus meningkat dan pada akhir Oktober menyentuh level Rp14.490 per kg.

Hal serupa terjadi pada gula konsumsi, harganya terus merangkak naik, dari mulai harga rata-rata Rp14.760 pada Agustus 2023, hingga mencapai level Rp15.920 pasa akhir Oktober 2023.

Harga cabai merah kriting mulai mengalami kenaikan sejak pertengahan September 2023 yang menyentuh harga rata-rata Rp40.190, namun pada akhir Oktober harganya sudah melonjak menjadi Rp51.900 per kg.

Kenaikan harga yang paling parah terjadi pada komoditas cabai rawit merah. Pada pertengahan September 2023, harganya baru mencapai Rp34.450 per kg, namun di akhir Oktober 2023 meroket menjadi Rp67.080 per kg.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement