sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Bahan Pokok Naik Terus, Pedagang Keluhkan Pembeli Sepi dan Barang Mahal

Economics editor Ikhsan PSP
02/11/2023 14:32 WIB
Harga sejumlah komoditas dan kebutuhan pokok terus melonjak, terutama beras dan cabai rawit merah. Hal itu dikeluhkan pedagang dan pembeli.
Harga Bahan Pokok Naik Terus, Pedagang Keluhkan Pembeli Sepi dan Barang Mahal. (Foto: Ikhsan/MNC Media)
Harga Bahan Pokok Naik Terus, Pedagang Keluhkan Pembeli Sepi dan Barang Mahal. (Foto: Ikhsan/MNC Media)

IDXChannel - Harga sejumlah komoditas dan kebutuhan pokok terus melonjak, terutama harga beras dan cabai rawit merah. Kondisi tersebut pun menyulitkan bagi para pedagang karena daya beli turun dan harga barang makin mahal.

Salah satunya pedagang sayuran di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, bernama Suryani (55). Ibu tiga anak tersebut mengaku sedang menghadapi kondisi yang sangat sulit.

Sebab, melonjaknya sejumlah harga kebutuhan pokok membuat jualannya semakin merosot."Saat ini, yang sekarang sedang susah, saat sekarang ini benar-benar memang lagi susah, sulit," kata Suryani saat ditemui di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (2/11/2023).

Suryani menuturkan semakin hari dagangannya semakin sepi pembeli, bahkan ia menyebut langganannya paling hanya tersisa 40%. Selain daya beli masyarakat yang semakin menurun, Suryani juga tak sanggup menghadapi persaingan dagang yang semakin ketat.

"Wah pendapatan jauh, pokoknya sekarang itu istilahnya hanya 40% pelanggan dari dulu, jauh pokoknya. Udah susah sekarang, udah sulit banget pokoknya, kondisi udah sangat memprihatinkan lah," ujarnya.

Meski demikian, Suryani terpaksa harus terus berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sebab dirinya sudah menyandang status janda sejak tahun 2006, kala itu suaminya meninggal karena terlibat sebuah kecelakaan. Saat itu ia harus menanggung tiga orang anaknya.

Berdagang pun menjadi penghasilan utama Suryani semenjak ditinggal suami. Terbukti Suryani bisa membiayai anaknya sekolah hingga menabung dan membangun beberapa unit kontrakkan. Namun kondisi sekarang membuat penghasilan Suryani dari berdagang semakin anjlok bahkan sering kali dirinya nombok untuk belanja.

"Enggak ketutup sama sekali dari hasil jualan, kalau enggak dari pendapatan yang lain enggak bakalan bisa. Di waktu dulunya istilahnya kita kan menabung sedikit-sedikit, saya bikin kontrakan bisa buat sampai sekarang biayain hidup saya, dari saya ditinggal suami dari 2006 anak saya 3," jelasnya.

Seorang penjual Nasi Bebek Madura di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat bernama Khoirul merasa berat dengan kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok. "Sebagai masyarakat kecil kayak kita ini pedagang-pedagang sebenarnya sih berat kebutuhan pokok pada naik, cabai, beras, pada mahal semua," ungkapnya.

Khoirul bercerita dirinya harus memutar otak agar jualannya tidak mengalami kerugian. Ia akhirnya memilih melakukan efisiensi saat berbelanja bahan dagangan.

"Kita mah harus pinter-pinter, muter-muter, kayak belanja harus bisa pinter sendiri lah biar kita-nya kebagian," tuturnya.

Khoirul juga berharap pemerintah bisa melihat dampak kenaikan harga bahan pokok kepada rakyat kecil, ia meminta agar pemerintah bisa membantu untuk menstabilkan harga.

"Mudah-mudahan cepat bisa stabil lagi lah harga-harga pokok, bahan-bahan, mudah-mudahan pemerintah bisa ngerti rakyat kecil, bisa stabil lagi," pungkasnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement