Meski begitu, pihaknya hingga kini belum sepakat untuk menyesuaikan tarif angkutan umum karena khawatir angkutan umum ditinggalkan masyarakat dan masyarakat beralih menggunakan moda transportasi lainnya.
"Ya itu tadi, larena saat kita naikkan tarif, kita itu sangat dilema karena apakah masyarakat mau atau malah meninggalkan angkutan umum? Mereka akan berpikir lebih baik menggunakan angkutan pribadi, motor misalkan, atau mereka akan lari ke angkutan online," jelasnya.
Menurutnya, para pengusaha dan pelaku angkutan umum awalnya berencana untuk menggelar aksi demonstrasi besar-besaran untuk menyikapi kenaikan harga BBM. Namun, kata dia, Organda Jabar memilih untuk melakukan pertemuan dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar terlebih dahulu.
"Sebenarnya, kita mau demo besar-besaran, tapi kami masih menahan gitu. Kita coba lihat itikad baik dari pemerintah setelah kita menyampaikan permohonan-permohonan itu. Kami juga besok akan melakukan pertemuan dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, termasuk nanti juga hari Selasa, kita seluruh Indonesia akan kumpul di Jakarta," tutupnya. (RRD)