Adapun, lokasi pelaksanaan program ini diutamakan di pemukiman padat penduduk yang langsung menyasar konsumen akhir seperti rumah susun (rusun), kantor kelurahan, kantor kecamatan, kawasan industri dan lainnya.
“Nah, Bulog Siaga ini merupakan bentuk intervensi lainnya yang dilakukan oleh Bulog untuk mengurangi kontraksi harga yang ada, sehingga secepat mungkin diharapkan dapat menurunkan tensi harga beras di pasaran.”, tegasnya.
Bayu mengaku, ketersediaan pasokan beras yang memadai saat ini harus dipenuhi Bulog, selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan.
Dia memastikan Bulog hadir di tengah masyarakat dengan memenuhi kebutuhan beras masyarakat. Sehingga kekhawatiran masyarakat atas pasokan dan harga beras yang terbatas dan naik ‘gila-gilaan’ bisa diatasi sesegera mungkin.
(SLF)