“Kedua, penggilingan padi banyak di seluruh Indonesia ada lebih dari 150.000 penggilingan padi, tentunya mereka juga mencari bahan baku semua buat mereka sustain gitu,” papar.
Tak hanya itu, bantuan sosial (bansos) beras 10 kg untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang diberhentikan sementara waktu pada Juli 2024 lalu juga menjadi faktor lain naiknya harga beras di pasar.
Menurutnya, ketika penyaluran bantuan pangan ditahan pemerintah justru membuat masyarakat berbondong-bondong berebut beras di pasar. Sekalipun, Bulog sudah melakukan operasi pasar atau stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
“Pada saat berhentikan memang pada saat berhenti mereka lari ke pasar, jadi agak berebut ya, jadi intinya mereka mencari ke pasar juga. Tapi kami kan ada program SPHP, di mana kita gelontorkan pada seluruh pedagang pasar dan jaringan-jaringan kami,” beber dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras di tingkat penggilingan mencapai Rp12.816 per kg per Juli atau naik 2,22 persen dibandingkan Juni, yakni Rp12.537 per kg.