Dengan kondisi tersebut, Siti mengaku justru bahagia karena kenaikan harga sejalan dengan tingginya permintaan. Biasanya ketika harga bunga tinggi maka banyak peminat yang membutuhkan bunga tersebut.
"Kalau harga murah malah yang beli sedikit," kata dia.
Menjelang bulan suci Ramadan ini dia memang harus bekerja ekstra untuk melayani para pelanggan yang selama ini sudah setia membeli bunganya. Dia harus berangkat dari rumahnya pukul 02.00 WIB untuk berkeliling ke beberapa pasar.
Siti mengaku baru pulang dari pasar Argosari sekitar pukul 21.00 WIB. Untuk pasokan bunga sudah dipasok oleh para pedagang yang berasal dari Boyolali dan juga Bandungan Jawa Tengah. Karena di Gunungkidul pasokannya sangat sedikit.
Di sisi lain, Lasmi pembeli asal Sleman mengaku tidak mempermasalahkan kenaikan harga Itu karena dia hanya membeli bunga tabur sesuai budget.
"Sedapatnya. Saya kalo beli ya 10 atau 20 ribu," kata dia
(FRI)