Hal serupa juga dialami pedagang daging sapi, Andi. Pada tahun ini peminat daging sapi menurun atau sepi. Terlebih, bukan Ramadan tahun ini di awal bulan atau bulan muda bagi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Sepertinya, daging sapi kurang diminati para bulan Ramadan tahun ini padahal harga per Kg, Rp143 ribu naik Rp 5 ribu dari harga normal," jelas Andi.
Kurangnya minat pembeli daging sapi dan daging ayam itu, dilatarbelakangi mahalnya kebutuhan hidup saat ini. Di mana harga gas LPG, listrik naik secara bersamaan.
Sehingga warga Kota Bengkulu, memilih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan seadaanya. Hal ini disampaikan salah satu warga Kelurahan Jembatan Kecil, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, S Fadillah.
"Kebutuhan hidup sekarang serba naik jadi bukan tak mau konsumsi daging ayam atau sapi. Saya pribadi lebih memilih untuk beli bahan makanan yang murah agar cukup dengan kemampuan. Kita harus atur keuangan karena elpiji, listrik naik secara bersamaan," kata Fadillah.