Saripudin menjelaskan, harga gabah hasil panen musim ketiga itu cukup menggembirakan bagi kalangan petani. Namun, jika melihat modal untuk menggarap lahan, jelas dia, masih belum tertutup.
“Permasalahan petani adalah masih didominasi soal pupuk yang mahal. Karena kalaupun pupuk subsidi ada, terbatas atau susah didapat. Terus, di kami ini masih kurang baiknya sistem irigasi,” jelas dia.
“Jadi, dengan harga segitu, kami mah alhamdulillah. Tapi kalau lihat perjuangan sejak tanam sampai panen, ya nanti alhamdulillahnya bisa berkurang. Jadi, disyukuri aja, alhamdulillah harganya lagi segitu,” lanjut dia. (TYO)