Berdasarkan informasi yang diperoleh dari importir kedelai, harga kedelai di tingkat gudang importir saat ini sebesar Rp9.100/kg atau turun sekitar 5,7 persen dibanding minggu lalu yaitu Rp9.600–Rp9.700/kg.
Hal itu berdampak pada penurunan harga di tingkat pengrajin menjadi Rp9.600–Rp9.800/kg atau turun sekitar 8,5 persen dibanding minggu lalu yaitu Rp10.450– Rp10.600/kg.
Oke mengapresiasi pelaku usaha yang mendukung upaya pemerintah menjaga stabilitas harga kedelai di tingkat konsumen sekaligus menyakurkan stoknya secara kontinu. Stabilitas harga kedelai diharapkan dapat menggairahkan para pengrajin tahu dan tempe.
“Kami mengapresiasi komitmen dan dukungan para pelaku usaha kedelai dalam mewujudkan penyesuaian harga kedelai terhadap harga internasional. Hal itu merupakan upaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga. Kami mengimbau kepada para importir agar memastikan dan tetap menyalurkan stok kedelainya secara rutin kepada seluruh pengrajin tahu dan tempe, termasuk anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Puskopti Provinsi maupun Kopti Kabupaten/Kota”, ujar Oke.
Menurutnya, Kementerian Perdagangan secara periodik akan memantau dan mengevaluasi lebih intensif pergerakan harga kedelai dunia. Hal tersebut guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar. (SNP)