IDXChannel - Analis Wall Street memperkirakan harga minyak berjangka akan turun di bawah USD60 per barel pada akhir 2025. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya baru-baru ini memutuskan untuk meningkatkan produksi.
OPEC+ telah menghentikan pemangkasan produksi tahun ini karena berupaya memulihkan pangsa pasar global. Kelompok tersebut mengumumkan akan meningkatkan produksi sebesar 548.000 barel per hari pada Agustus. Ini menandai peningkatan bulanan keempat berturut-turut OPEC+ dan lebih besar dari yang diantisipasi para analis.
"Pengumuman hari Sabtu untuk mempercepat kenaikan pasokan menunjukkan pergeseran strategis untuk menormalkan pangsa pasar, mendukung kohesi internal, dan merespons pasokan dari Amerika Serikat (AS) terus berlanjut," kata Analis Goldman Sachs Daan Struyven dan koleganya dalam catatan mereka, dilansir dari Yahoo Finance pada Selasa (8/7/2025).
Para analis mengantisipasi OPEC+ akan meningkatkan produksi lagi pada September mendatang.
"Kami mempertahankan perkiraan harga kami dengan Brent rata-rata USD59 pada 2025Q4 dan USD56 pada 2026," kata Struyven.